REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Cina menyeru untuk mengakhiri konflik diplomasi dengan Amerika Serikat dan saling menghormati perbedaan, Rabu (10/6).
Seorang pejabat Cina mengatakan perbedaan pendapat tentang Laut Cina Selatan dan keamanan siber tidak seharusnya diselesaikan dengan 'diplomasi mikrofon' tapi dengan cara lain yang lebih tepat.
Wakil ketua misi kedutaan Cina di Washington Wu Xi mengatakan hal tersebut demi keberhasilan kunjungan Presiden Cina, Xi Jinping ke AS tahun ini.
"Menggunakan diplomasi mikrofon atau menyalahkan satu sama lain tidak akan menyelesaikan masalah," kata Wu di Capitol Hill dalam acara perayaan 10 tahun Kelompok Kerja Cina-Kongres AS.
Menurutnya, langkah paling tepat adalah menyadari perbedaan, menghargai satu sama lain dan melaksanakan dialog sebenarnya.
"Keputusan yang kita buat sekarang akan menentukan masa depan dua negara besar kita, juga masa depan seluruh dunia," kata Wu.
Ia mengatakan seharusnya perbedaan pendapat tidak merusak keseluruhan hubungan AS-Cina. Dua negara ini memiliki persamaan dalam hubungan perdagangan bilateral yang mencapai 550 miliar dolar AS per tahun. Jauh daripada dengan negara lain.
Wu menegaskan AS-Cina memang tidak bersebelahan dalam sengketa klaim di Laut Cina Selatan. Termasuk dalam meningkatnya aktivitas reklamasi masif oleh Cina. AS khawatir proyek tersebut demi konfrontasi militer.
Selain itu, AS juga mengecam Cina dalam serangan siber secara masif. Pemerintah AS menyalahkan peretas asal Cina. Sementara Cina menyebut tuduhan tersebut tidak bertanggung jawab. Cina juga mengatakan berhak melakukan apa pun di teritorialnya.