Jumat 12 Jun 2015 23:40 WIB

Aktivis: Hentikan Pencemaran Sungai Musi

  Kapal melintas di Sungai Musi yang masih tertutup kabut asap, Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (4/11).   (Antara/Rosa Panggabean)
Kapal melintas di Sungai Musi yang masih tertutup kabut asap, Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (4/11). (Antara/Rosa Panggabean)

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Aktivis lingkungan yang tergabung dalam Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sumatera Selatan meminta semua pihak dan lapisan masyarakat menjaga Sungai Musi. Masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas yang berpotensi menimbulkan pencemaran air Sungai Musi.

"Air Sungai Musi yang bersumber dari berbagai anak sungai di wilayah Sumsel terus mengalami pencemaran baik dari limbah rumah tangga, industri dan tambang," kata aktivis Walhi Sumsel, Syarifudin Kobra, Jumat (12/6).

Walhi gencar melakukan kampanye "Stop Cemari Musi" untuk menghentikan tindakan yang dapat mengakibatkan pencemaran air sungai. Syarifudin mengatakan, tindakan penyelamatan air Sungai Musi dari pencemaran bisa dimulai dari lingkungan rumah tangga, tempat kerja, sekolah dan tempat aktivitas masyarakat lainnya.

Masyarakat disebutnya bisa berpartisipasi dengan tidak lagi membuang sampah rumah tangga. Begitu juga limbah cair, dan benda apapun yang dapat mengakibatkan air Sungai Musi tercemar.

"Jika tidak dimulai dari sekarang, kapan lagi kita melakukan upaya penyelamatan lingkungan dan pencemaran sungai. Apakah harus menunggu lingkungan rusak dan air Sungai Musi tidak bisa dimanfaatkan lagi untuk kebutuhan hidup dan aktivitas sehari-hari," ujarnya.

Dia menjelaskan berdasarkan penelitian aktivis lingkungan, pencemaran Sungai Musi hingga kini terus berlangsung meskipun kondisinya sekarang ini masih dalam ambang batas dan wajar. Kondisi pencemaran tersebut tidak boleh dibiarkan terus-menerus terjadi, jika tidak ada upaya menghentikannya dikhawatirkan bisa berakibat fatal karena air Sungai Musi yang mengalami pencemaran berat beberapa tahun mendatang tidak layak lagi untuk dikonsumsi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement