REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rencana Anggaran Badan Intelijen Negara (BIN) pada tahun belanja 2016 menurun. Komisi I DPR RI mengungkapkan, Kepala BIN Marciano Norman hanya mengajukan rencana anggaran senilai Rp 2,01 triliun untuk 2016.
Ketua Komisi I, Mahfuz Sidik mengatakan, anggaran tersebut lebih rendah dari tahun berjalan. "Tahun 2015 itu, (Rp) 2,6 (triliun)," kata dia saat ditemui usai RDP dengan Marciano di DPR, Jakarta, Senin (15/6). Namun, Mahfuz tak membeberkan apa sebab penurunan angka anggaran di badan spionase negara itu.
Kepala BIN, Marciano menerangkan, realisasi anggaran 2015 baik. Dia mengungkapkan, belum habis semester pertama tahun berjalan, anggaran sudah terserap sekitar 42 persen. Penggunaan anggaran, kata dia, paling banyak di pos rekrutmen dan pendidikan.
Kata dia, tahun berjalan BIN banyak melakukan perekrutan mahasiswa setingkat sarjana. Pun kata dia, pos anggaran cukup besar juga untuk sarana pendidikan sekolah intelijen.