REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI -- Kelompok ekstremis Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) wilayah Libya timur, dipukul mundur dari Derna. Derna adalah kota di bagian timur Libya yang dikuasai oleh kelompok-kelompok ekstremis, termasuk ISIS.
Sebelumnya, (9/6), bentrokan berdarah terjadi antara kelompok itu dengan milisi Brigade Martir Abu Salim al-Qaeda. Pemicu bentrokan adalah tewasnya anggota ISIS Nasser Aker, seorang tokoh senior di Jihadi Dewan Syura Derna.
Reuters melaporkan, sedikitnya sembilan orang tewas dalam pertempuran awal tersebut. Korban termasuk Salem Derbi, salah satu pemimpin revolusioner terbaik Libya.
Abu Salim dan sekutunya di Ansar Al-Sharia sekarang telah memukul mundur mayoritas pasukan ISIS di Derna. Para pemberontak itu terdorong ke wilayah pegunungan di Ras Hilel, sekitar 30-50 km ke timur.
Jamal Zubia, juru bicara resmi untuk pemerintah di Tripoli, memuji kemenangan sebagai keuntungan bagi pemerintah. Pasukan di Derna bersatu melawan ISIS dalam aliansi dengan Tripoli dan milisi kuat yang mendukungnya.
Sebuah laporan menunjukkan bahwa Sofian Qumu, senior ISIS yang membelot dari Ansar Al-Syariah, telah tewas dalam pertempuran itu. Namun, Zubia menerangkan bahwa Qumu telah ditangkap dan ditahan di penjara Derna.
Namun, analis di Dewan Atlantik Pusat untuk Timur Tengah, Mohammed Eljahr, meragukan bahwa kekalahan ISIS di Derna menandai akhir dari kampanye mereka di timur Libya. Dia menjelaskan bahwa ISIS masih bisa berkumpul kembali di pegunungan atau tempat lain dan mengatur kontra serangan.