REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Populi Center, Nico Harjanto, menyatakan Presiden Joko Widodo telah membuktikan dirinya bukanlah presiden boneka dan tidak bisa diintervensi oleh pihak manapun. Salah satu contohnya terlihat dengan penunjukkan Sutiyoso sebagai Kepala BIN.
Nico juga memberi contoh lain yang memperlihatkan Jokowi mampu bersikap mandiri dalam memutuskan sesuatu. Penunjukkan Kasad Jenderal Gatot Nurmantyo sebagai calon Panglima TNI, kata dia, terlahir di tengah desakan agar yang dicalonkan berasal dari kalangan TNI AU.
''Jokowi sudah menunjukkan dia tak bisa diintervensi. Itu misalnya jelas terlihat dalam kasus Budi Gunawan, calon Panglima TNI sampai Kepala BIN Sutiyoso. Dia telah menegaskan secara konstitusional, hak itu adalah prerogatif presiden. Apapun usulan pihak lain, keputusan tetap di tangan presiden,'' katanya di Jakarta, Rabu (17/6).
Nico memuji Jokowi yang dinilainya telah mampu melewati proses transisi diri dari sebelumnya menjabat sebagai gubernur menjadi seorang presiden. ''Sekarang ini Pak Jokowi sudah mulai mampu mengendalikan pemerintahan, menata personalia pemerintahan sesuai yang dia pikirkan dan pertimbangkan,'' kata dia.
Nico menyadari ada beberapa hal yang harus tetap bersifat akomodatif kepada para pendukungnya. Bagaimanapun, kata dia, sistem presidensial tetap membutuhkan dukungan politik. Ia juga sangat berharap di masa mendatang Jokowi bisa menjalankan kebijakan yang dapat sesuai dengan aspirasi publik.
''Tetapi di sisi lain, publik juga harus selalu mendukung pemerintahan agar bisa melaksanakan tugasnya dengan baik melawan berbagai tekanan yang ada dalam usaha membangun bangsa ini,'' kata pria yang menjabat sebagai ketua umum Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (PERSEPI) ini.