Kamis 18 Jun 2015 19:13 WIB

Pemudik Motor Diimbau Gunakan Fasilitas Mudik Gratis

Rep: C72/ Red: Indira Rezkisari
Pemudik motor melintas di Jalur Pantura, Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (26/7).
Foto: Republika/Wihdan/ca
Pemudik motor melintas di Jalur Pantura, Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (26/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Masyarakat Indonesia memiliki berbagai pilihan moda transportasi untuk pulang kampung, salah satunya  sepeda Motor. Tahun ini, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memperkirakan, jumlah pemudik dengan sepeda motor akan meningkat.

Direktur Jenderal  (Dirjen) Perhubungan Darat Kemenhub, Djoko Sasono mengatakan, peningkatan pemudik sepeda motor mencapai 7,77 persen. Pada 2014, jumlah pemotor saat arus mudik berjumlah 1.876.460 orang.

Tahun ini, lanjutnya, diperkirakan jumlahnya mencapai 2.022.343 orang. “Saya himbau pemotor menggunakan moda transportasi lain untuk mudik,” katanya, usai Rapat Dengan Pendapat (RDP) anatara Dirjen Perhubungan Darat dengan Komite II Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia (RI), di komplek Senayan, Jakarta Pusat pada Kamis (18/6).

Menurutnya, jika pemudik tetap menggunakan sepeda motor, maka pemudik justru akan sangat kelelahan dan kesulitan dalam melakukan perjalanan. Apalagi mengingat jumlah pemudik motor yang diperkirakan akan meningkat hingga 7,77 persen.

Oleh karena itu, ia berharap agar pemudik motor dapat menggunakan allternatif lain seperti mudik gratis yang juga diselenggarakan oleh Kemenhub. Tahun ini, Kemenhub kembali menyediakan layanan mudik gratis bagi pemudik sepeda motor.

“Kami menyediakan bus dan truk untuk mengangkut sepeda motor beserta pengendaranya,” ujar Djoko.

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement