REPUBLIKA.CO.ID,SUKABUMI -- Sebagian petani di selatan Kabupaten Sukabumi mulai memanen tanaman kedelai. Hal ini dilakukan setelah sebelumnya petani mengganti tanaman padi dengan kedelai pada awal musim kemarau yang lalu.Salah satunya dilakukan para petani di Desa/Kecamatan Cibitung.
Proses panen perdana kedelai di desa tersebut dihadiri langsung Bupati Sukabumi Sukmawijaya pada pekan lalu.‘’ Panen ini merupakan salah satu hasil pengembangan gerakan penerapan pengelolaan tanaman terpadu (GP-PTT) kedelai,’’ ujar Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan (DPTP) Kabupaten Sukabumi kepada wartawan, Ahad (21/6).
Pengembangan model GP-PTT kedelai yang direncanakan pada tahun ini seluas 5.486 hektare.Sementara, realisasi tanam jauh lebih banyak yakni sebanyak 6.994 hektare. Diharapkan, hasil panen kedelai juga bisa maksimal untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Data DPTP menyebutkan, penanaman kedelai dengan model GP-PTT tersebar di 20 kecamatan. Di antaranya Kecamatan Surade, Jampang Kulon, Jampang Tengah, Lengkong, Cibitung, Sagaranten, Cidadap, Cidolog, dan Palabuhanratu.
Langkah tersebut untuk menggapai target swasembada kedelai dan mengurangi ketergantungan terhadap impor.Ketua Kerukunan Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kecamatan Surade, Sukabumi Sahlan mengatakan, sebagian petani memang sudah beralih menanam kedelai sejak Maret lalu.
Diperkirakan, lahan kedelai di wilayah Surade akan memasuki masa panen pada Juli mendatang. Peralihan jenis tanaman ini, terang Sahlan, karena petani khawatir terkait dampak musim kemarau.
Pasalnya, di saat musim kemarau pasokan air untuk areal persawahan dipastikan akan terhambat. Keadaan ini dikarenakan sebagian besar lahan pertanian di selatan merupakan sawah tadah hujan. Terlebih dari data Pemkab Sukabumi menyebutkan, sebanyak 5.200 hektare areal pertanian padi yang terancam gagal panen akibat kekeringan.