Senin 22 Jun 2015 16:59 WIB

Taliban Serang Komplek Parlemen Afghanistan

Rep: Gita Amanda/ Red: Ilham
Kelompok Taliban.
Foto: Reuters
Kelompok Taliban.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Kelompok Taliban Afghanistan melancarkan serangan ke komplek parlemen Afghanistan pada Senin (22/6), pagi. Polisi dan saksi mata mengatakan, bom mobil bunuh diri menyerang pintu masuk dan pelaku bersenjata menembaki polisi dan anggota parlemen.

Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Afghanistan, Sediq Sediqqi mengatakan, serangan dimulai dengan ledakan bom mobil di dekat pintu masuk. Kemudian menurutnya sejumlah pria bersenjata kemudian menggempur komplek parlemen.

Beruntung, pasukan keamanan berhasil mendorong mereka keluar dan menewaskan semua tersangka. Menurut Sediqqi, tak ada anggota parlemen yang terluka dalam insiden tersebut. "Ini telah berakhir sekarang," kata Sediqqi.

Hal tersebut dibenarkan Kepala Polisi Abdul Rahman Rahimi, semua anggota parlemen selamat. Gambar di televisi menunjukkan sejumlah anggota legislator tampak meninggalkan gedung tanpa panik. Sementara gedung parlemen diselimuti debu dan asap.

Juru bicara Kementerian Kesehatan, Mohammad Ismail Kahousi menambahkan, 18 orang warga sipil terluka akibat serangan. Korban menurutnya termasuk dua wanita dan dua anak.

Serangan terjadi saat parlemen sedang menggelar sidang untuk memilih menteri pertahanan baru, setelah pos tersebut mengalami kekosongan selama sembilan bulan. Ledakan terjadi sesaat setelah Masoom Stanekzai tiba untuk dikukuhkan sebagai menteri pertahanan.

Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut. Ia menambahkan pembom bunuh diri memasuki kompleks dan meledakkan diri di luar gedung parlemen.

"Kami telah meluncurkan serangan terhadap parlemen karena ada pertemuan penting untuk memperkenalkan menteri pertahanan negara itu," katanya melalui sambungan telepon.

Penarikan pasukan asing dan pengurangan serangan udara Amerika Serikat telah memungkinkan pejuang Taliban meluncurkan serangan besar ke sejumlah provinsi penting. Serangan terbaru di pusat simbol kekuasaan ini menimbulkan pertanyaan mengenai kemampuan pasukan keamanan Afghanistan.

Gerilyawan Taliban telah melancarkan serangan yang kompleks dengan target pemerintahan di ibukota di masa lalu. Para pemberontak baru-baru ini juga telah menguasai utara Afghanistan, mereka menduduki distrik di Provinsi Kunduz dalam beberapa hari.

Kepala Dewan Provinsi, Mohammad Yusuf Ayubi mengatakan, gerilyawan menyerang distrik Dashti Archi dari empat sisi. Melancarkan pertempuran sengit sebelum merebut kendali penuh daerah pada Senin pagi. Ia mengatakan, pasukan lokal menderita korban tetapi tak mengetahui jumlah tepatnya.

Taliban menegaskan bahwa mereka telah menguasai distrik, amunisi, dan empat tank dalam sebuah pernyataan email. "Taliban berhasil mengambil alih pagi ini, setelah daerah tersebut dikelilingi berhari-hari," kata Gubernur Distrik Dasthi Archi Nasruddin Saeedi.

Menurut Saeedi, banyak pejuang asing dengan senapan mesin berat di wilayah tersebut. Menurutnya, mereka telah meminta bala bantuan, tetapi bantuan tak kunjung tiba.

Pejabat lokal lain mengatakan, tentara Afghanistan sedang mempersiapkan serangan balik untuk merebut kembali distrik. Pertempuran sengit pada Senin itu hanya berjarak tiga kilometer dari komplek gubernur.

sumber : Reuters/AP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement