REPUBLIKA.CO.ID, BAUCHI -- Dua orang gadis melakukan aksi bom bunuh diri di dekat sebuah masjid di Timur Laut Nigeria, Senin (22/6). Sedikitnya 30 orang tewas dalam peristiwa tersebut.
Pada bulan ini, aksi bom bunuh diri itu adalah kali keempat di Maiduguri, tempat kelahiran kelompok ekstremis Islam Boko Haram.
Salah seorang penjual ikan, Idi Idrisa, mengatakan salah satu remaja dari dua pelaku mendekati masjid yang tidak jauh dari pasar ikan Baga Road. Saat itu, masjid sedang ramai dengan jamaah yang akan melakukan ibadah shalat pada bulan suci Ramadhan.
"Lalu remaja kedua muncul untuk meledakkan diri," kata Idrisa dikutip dari AP, Selasa (23/6).
Boko Haram telah menculik ratusan anak perempuan dan perempuan dewasa. Aksi penculikan tersebut menimbulkan kekhawatiran kelompok ekstremis itu menggunakan tawanannya sebagai alat bom bunuh diri.
Kepada AP, seorang pakar penjinak bom militer mengatakan, sebagian bom dilakukan oleh gadis-gadis dan wanita memiliki perangkat peledakan jarak jauh. Artinya, pembawa tidak dapat mengendalikan ledakan.
Boko Haram telah meningkatkan serangan sejak Presiden baru Nigeria, Muhammadu Buhari, mengumumkan pusat komando militer bergerak dari ibu kota Abuja ke Maiduguri di Borno Negara.
Serangan dilakukan untuk memperkuat pasukan multinasional yang tahun ini akan melawan Boko Haram dan merebut kembali kota dan desa yang telah diambil alih oleh militan.
Aksi pengeboman dan serangan tabrak lari terus terjadi. Pada Kamis (18/6), sekelompok ekstremis menyerang dua kota di negara tetangga Niger, yang menewaskan sedikitnya 40 orang.