REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Sejumlah pakar terorisme dan tokoh masyarakat memperingatkan, potensi perekrutan jihadis asal Australia bisa meningkat. Tentu saja, dugaan ini terjadi jika laporan kematian 2 anggota ISIS, yakni Khaled Sharouf dan Mohamed Elomar, terbukti.
Pemerintah Australia masih berusaha untuk memverifikasi berita kematian 2 anggota ISIS itu.
Kedua pria diperkirakan tewas di kota Mosul, Irak utara, kemungkinan sebagai akibat dari serangan udara pasukan koalisi.
Keduanya telah memainkan peran penting dalam menarik orang lain untuk bergabung kelompok ISIS, dengan menggunakan media sosial untuk menarget para pemuda Muslim.
Siapa Khaled Sharrouf?
Khaled menjadi terkenal sejak tahun lalu, ketika ia mengunggah online foto anak berusia 7 tahun yang sedang memegang penggalan kepala.
Presiden Asosiasi Perempuan Muslim Australia, Silma Ihram, mengatakan, ada resiko dari kematian keduanya, yakni potensi perekrutan yang dilakukan kedua pria itu justru akan meningkat.
"Mereka masih menjadi ikon, tetapi sekarang mereka adalah ikon yang menjadi martir. Jadi, yang disayangkan adalah ... apa yang terjadi pada mereka tak akan, dengan cara apapun, merugikan upaya perekrutan yang mereka lakukan," ujarya baru-baru ini.
Pakar terorisme Greg Barton, dari Universitas Monash, mengatakan, perhatian harus lebih ditekankan dalam membicarakan kiprah Khaled dan Elomar.
"Kami harus berhati-hati untuk tak membuat mereka sebagai martir. Tentu saja apa yang mereka lakukan adalah jahat, tapi menggambarkan mereka sebagai 'pelaku kejahatan' benar-benar membuat mereka terlihat lebih penting dari siapa mereka sebenarnya," katanya.
Ia mengungkapkan, "Mereka hanya pemuda agresif yang bodoh yang bertindak sangat menyedihkan, dan mementingkan diri sendiri. Jadi penting bagi pemerintah, dan masyarakat Australia pada umumnya, untuk tak melebih-lebihkan peran mereka."
Keyser Trad, dari Asosiasi Persahabatan Islam, mengatakan, langkah strategis terbaik yang Pemerintah Australia bisa lakukan adalah mencurahkan perhatian kepada keluarga dua pemuda tersebut.
"Saat-saat seperti ini kita harus menunjukkan beberapa pertimbangan bagi keluarga dan menawarkan belasungkawa," ujarnya.
Ia menerangkan, "Keluarga yang menghabiskan hidup mereka membesarkan anak-anak ini, hanya untuk memiliki anak-anak ini direnggut haknya oleh entitas yang tak diketahui, karena keduanya pergi dan bergabung dengan kelompok itu, suatu alasan yang bahkan tak mereka mengerti, keluarga membutuhkan dukungan kami."
Perdana Menteri Australia, Tony Abbott, telah menggambarkan pasangan itu sebagai "teroris jahat", dan mengatakan bahwa kemungkinan besar mereka telah tewas.
Menteri Luar Negeri Julie Bishop mengatakan, laporan kematian Elomar kemungkinan akan dikonfirmasi segera, meskipun nasib Khaled tak begitu diketahui.