REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Grup Bank Dunia menyatakan bakal menyediakan dana hingga sekitar 500 juta dolar AS untuk membiayai rekonstruksi Nepal setelah gempa besar melanda negeri tersebut pada April dan Mei 2015 menewaskan hampir 9.000 orang.
"Grup Bank Dunia siap membantu warga Nepal di masa yang sulit ini," kata Presiden Grup Bank Dunia Jim Yong Kim dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu (24/6).
Jim Yong Kim mengemukakan pihaknya bekerja sama dengan pemerintah Nepal dan mitra internasional untuk membantu negara di kawasan pegunungan Himalaya itu untuk kembali membangun.
Pembiayaan yang disetujui Dewan Direktur Eksekutif Bank Dunia itu menyebutkan, jumlah tersebut akan terdiri atas 200 juta dolar AS untuk rekonstruksi pembangunan rumah di kawasan pedesaan dan 100 juta dolar AS untuk anggaran pemerintah dan memperkuat sistem perbankan Nepal yang menderita akibat dampak gempa bumi.
Sedangkan tambahan 100-200 juta dolar AS akan diarahkan untuk proyek-proyek Bank Dunia yang telah ada di Nepal dan investasi dalam upaya rekonstruksi.
Sebelumnya, Nepal akan meminta donor internasional membantu pembangunan kembali pasca-gempa, yang diperkirakan sekitar 6,6 miliar dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp 89 triliun.
Pada 25 April dan 12 Mei, gempa mengguncang Nepal, menewaskan 8.787 orang dan menghancurkan lebih dari 500 ribu rumah. Selain itu, kerugian ekonomi akibat dua gempa tersebut tercatat sekitar tujuh miliar dolar AS, termasuk dari bidang pariwisata.