REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA-- Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Shodiq Mujahid menyatakan bahwa pimpinan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) baik nasional maupun daerah tidak melulu harus berlatar belakang ulama atau kiai.
Menurut Shodiq, mengelola Baznas harus dikombinasikan dengan orang berlatar belakang profesional dan juga paham dengan keumatan.
“Selama ini kan Baznas baik pusat ataupun daerah dipimpin oleh orang yang latar belakangnya lebih kepada keulamaan atau kekiaian,” kata Shodiq kepada Republika, Kamis (25/6).
Shodiq menilai dalam mengelola Baznas memang juga diperlukan ulama ataupun kiai untuk sebagai pengawas ataupun sebagai dewan syariah.
Sementara, untuk pengelolaan agar Baznas dapat dikembangkan dan dapat memberi manfaat yang lebih luas, maka SDM harus berlatar belakang profesional dalam pengelolaan keuangan.
Untuk menetapkan nama-nama anggota Baznas yang akan diserahkan kepada Presiden ini, Shodiq berharap adanya kombinasi antara pihak-pihak yang punya latar belakang perbankan, latar belakang perpajakkan ataupun pengelolaan keuangan lainnya.
Mmeskipun menghimpun dana untuk sosial, Baznas kata dia juga perlu bekerja efektif dalam menghimpun nasabah layaknya lembaga keuangan.
“Harus punya target nasabah dalam menghimpun, memobilisasi dana, mengelol,a dan mendistribusikan dana dengan tepat,” ujar Shodiq.