Kamis 25 Jun 2015 17:30 WIB

Palembang Butuh Tambahan 160 Unit Bus BRT Trans Musi

Rep: Maspril Aries/ Red: Dwi Murdaningsih
Bus gandeng Scania
Bus gandeng Scania

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Mengantisipasi berakhirnya masa operasional bus angkutan kota di Palembang PT Sarana Pembangunan Palembang Jaya (SP2J) – perusahaan daerah pengelola Bus Rapit Transit (BRT) Trans Musi membutuhkan tambahan bus baru.“Pemerintah Kota Palembang mulai 2017 tidak akan memperpanjang operasional angkutan bus kota swasta. Itu berarti dibutuhkan bus angkutan baru yang akan disiapkan oleh PT SP2J. Sebagai gantinya sampai 2018 dibutuhkan sekitar 160 BRT Trans Musi,” kata Ahmad Nopan Direktur Operasional PT SP2J, Kamis (25/6).

Menurut Ahmad, sampai 2018 kebutuhan angkutan BRT  mencapai 275 hingga 285 unit. Sekarang ini PT SP2J baru mengoperasikan sebanyak 120 unit BRT Trans Musi. Berarti masih ada kekurangan sekitar 160 unit BRT untuk melayani transportasi umum yang nyaman bagi warga Palembang.

Untuk mengatasi kekurangan BRT Trans Musi, PT SP2J melalui Pemerintah Kota Palembang telah mengusulkan tambahan bus kepada pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan. “Dari informasi yang kami terima, pada 2015 akan ada pengadaan BRT, semoga usulan penambahan dari PT SP2J bisa diterima,” kata Ahmad.

Pasca berhentinya beroperasi BRT Trans Musi yang mulai kembali normal sejak pertengahan November 2014, menurut Ahmad Nopan, PT SP2J mulai menata kembali operasional bisnis. “Satu persatu bus yang tidak beroperasi kini sudah mulai kembali beroperasi. Karyawan dan pengemudi yang sempat dirumahkan kini mulai kembali bekerja,” ujar dia.

Sementara itu Pemerintah Kota Palembang melalui APBD 2015 merencanakan mengucurkan dana sebesar Rp23 miliar untuk PT SP2J, dana tersebut dialokasikan untuk membantu operasional BRT Trans Musi. Menurut Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) Kota Palembang M Zulfan, PT SP2J saat ini mengajukan penambahan armada baru untuk meningkatkan pelayanan transportasi publik yang nyaman menjelang Asian Games 2018.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement