Senin 29 Jun 2015 14:22 WIB

Heryawan Janji Bantuan Desa Terus Bertambah

Rep: arie lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Ahmad Heryawan
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ahmad Heryawan

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Pembangunan di perdesaan terus digenjot. Pemprov Jabar pun menjanjikan, bantuan untuk desa akan terus ditingkatkan. “Perhatian pemerintah terhadap desa ini akan terus meningkat,” ujar Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, Senin (29/6).

Pemprov Jabar sudah sejak lama memberikan bantuan kepada desa. Setiap tahun pemprov menggelontorkan dana ke setiap desa sekitar Rp 115 juta. Dana tersebut diberikan secara merata. Saat ini, di Jabar, jumlah desa mencapai 5.321 desa.

Dana tersebut, kata Heryawan, dapat dipergunakan untuk pembangunan infrastruktur hingga dana operasional bagi para pengurus desa. Kata dia, dana APBD cukup banyak diberikan ke desa-desa. “Kalau dijumlahkan itu mencapai Rp 5 00 miliar lebih,” katanya.

Menurut Aher, Jabar merupakan satu-satunya provinsi yang memberikan dana cukup banyak untuk desa. Oleh sebab itu, desa di Jabar harus mampu bersaing.

Namun demikian, pemprov akan memilih 50 desa untuk menjadi contoh. Desa yang akan dipilih merupakan desa yang berpotensi mandiri baik dari segi pangan, energi, pendidikan hingga kesehatan.

Dikatakan gubernur, secara umum desa-desa di Jabar sudah baik. Hanya beberapa desa saja yang perlu dilakukan pendampingan seperti desa pemekaran dan desa di wilayah perbatasan.

“Satu per satu kita selesaikan secara bersama-sama. Alhamdulilah saat ini ada 50 desa jadi percontohan,” katanya. Hanya saja, dia ingin, ada contoh yang bagus terlebih dahulu untuk dimandirikan.

Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Jabar, Dede Rosdia mengatakan, 50 desa itu akan dipilih jika perangkat desanya bagus. Minimal, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sudah berjalan dengan baik. “Diharapkan ke depan menjadi pilot projek percontohan desa-desa yang lain,” ujarnya.

Disinggung mengenai desa mana saja yang dipilih, Dede enggan menyebutnya. Dia menampik ada 800 desa rawan pangan yang disebutkan Wakil Gubernur beberapa waktu lalu. “Saya tidak bisa //door to door// karena disebut desa kemiskinkinan ada 800 desa rawan pangan, tapi dalam kenyatannya tidak begitu," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement