REPUBLIKA.CO.ID, ASHDOD -- Angkatan Laut Israel pada Senin (29/6) pagi, mencegat perahu yang memimpin rombongan empat kapal aktivis yang berupaya menembus blokade laut Gaza. Kapal tersebut kemudian diarahkan ke sebuah pelabuhan di selatan Israel, Ashdod.
Militer Israel mengatakan setelah upaya diplomatik pemerintah akhirnya memerintahkan kapal, menepi ke pelabuhan Israel. Mereka mengatakan tak ada kekerasan dalam insiden tersebut. Tentara, menurut pernyataan, naik ke kapal mencari dan memaksa kapal berlayar ke pelabuhan.
Dilansir Al Jazeera, juru bicara militer Israel Peter Lerner mengatakan penyitaan kapal berjalan lancar. "Setelah banding berulang dan penolakan untuk mengubah arah, kapal sekarang sedang digiring ke Pelabuhan Ashdod," kata Lerner.
Kapal yang dicegat di perairan internasional tersebut membawa sekitar 20 aktivis. Termasuk di antaranya anggota parlemen Arab-Israel Basel Ghattas dan mantan Presiden Tunisia Moncef Marzouki.
Sebuah pernyataan sebelumnya yang dikeluarkan Gerakan Solidaritas pro-Palestina mengatakan, armada empat kapal aktivis yang menamakan diri mereka Freedom Flotalia III dipimpin oleh bekas kapal penangkap ikan yang bernama Marianne of Gothenburg. Armada berisi 50 aktivis dari 17 negara.
Juru bicara armada, Petros Stregiou mengatakan, pihak penyelenggara kehilangan kontak dengan Marinne of Gothenburg pada Senin sekitar pukul 02.00 waktu setempat. Saat itu tiga kapal militer Israel mendekati perahu dan mencegatnya.
Para aktivis mengatakan, Freedom Flotilla III yang berlayar 27 Juni lalu membawa panel surya untuk membantu meringankan masalah listrik di Gaza. Mereka juga mengatakan membawa peralatan medis untuk wilayah miskin di Gaza. Selama ini Gaza merupakan rumah bagi 1,7 juta warga Palestina.