Selasa 30 Jun 2015 10:43 WIB

Industri Makanan Halal Kazakstan Meningkat Pesat

Rep: c38/ Red: Agung Sasongko
Islam di Kazakstan
Foto: Youtube
Islam di Kazakstan

REPUBLIKA.CO.ID, ALMATY -- Industri makanan halal di Kazakhstan telah mencapai kesuksesan besar selama satu dekade terakhir. Pasar industri makanan halal di negara itu tidak hanya Muslim, melainkan juga non-Muslim.

“Sebelum tahun 2005, aspek halal masih diabaikan. Sekarang, kami begitu giat mengembangkan industri makanan halal,” kata Ketua Kazakhstan Halal Industry Association (AHIK), Marat Sarsenbayev, kepada Bernama, dilansir dari onislam.net, Selasa (30/6).

Ia menambahkan, setiap tahun semakin banyak gerai-gerai makanan halal didirikan. Sekarang 30 persen dari produksi daging yang tersedia di pasar telah berlabel halal. Bahkan, non Muslim memilih untuk membeli produk halal di negara tersebut.

Sarsenbayev mengatakan, dalam sepuluh tahun terakhir, konsumsi makanan halal di negara itu tumbuh seiring dengan peningkatan populasi Muslim. Restoran dan kafe berlabel halal yang 10 tahun lalu masih langka di ibukota Astana, kini banyak bermunculan dalam beberapa tahun terakhir.

Makanan halal juga telah merambah ke jaringan supermarket utama. Mereka menawarkan berbagai jenis daging halal, seperti daging kuda, sapi, kambing, unta, sosis, dan daging unggas.

Jumlah perusahaan makanan halal di Kazakhstan tumbuh pesat, dari hanya delapan perusahaan pada tahun 2005 membengkak menjadi 587 pada tahun 2012. Kini, total ada 130 rumah pemotongan hewan yang menerapkan standar halal.

“Hal ini menunjukkan potensi yang baik bagi pasar makanan halal, dan kami ingin masuk ke sana,” tambah Sarsenbayev. Tidak hanya makanan, sejumlah barang dan jasa juga mendapat sertifikasi halal, seperti kosmetik, pakaian, obat-obatan, dan jasa keuangan.

Islam adalah agama sebagian besar penduduk di Kazakhtan. Menurut CIA Fact Book, Muslim membentuk 47 persen dari total populasi, Ortodoks Rusia 44 persen, Protestan 2 persen, dan selebihnya agama minoritas lain.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement