Sabtu 04 Mar 2017 20:30 WIB

Kesan Megah Masjid Khazret Sultan

Masjid Sultan Khazret
Foto: Telegraph
Masjid Sultan Khazret

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Pada bagian pilar Masjid Khazret Sultan, Kazakstan, terlihat pula pola lengkungan layaknya di Masjid Nabawi. Pola pewarnaannya hanya dua warna pada bagian lengkungan.

Sementara lengkungan tersebut hadir sebagai penghubung antarpilar yang ada di bagian interior masjid. Terhias pula di bagian dinding masjid tulisan kaligrafi berbahasa Arab. Hiasan kaligrafi ini hampir mengisi bagian tembok yang ada di sisi interior.

Mihrab, ditampilkan dengan bentuk persegi empat yang dihadirkan secara vertikal. Bentuk semacam ini juga dapat ditemui di beberapa masjid di Indonesia. Pada bagian persegi empat ini juga dihiasi dengan kaligrafi berbahasa Arab serta permainan garis simetris yang dihadirkan secara berulang.

Kemegahan arsitektur masjid ini kian dilengkapi dengan hadirnya sebuah lampu gantung berbahan kristal di bagian dalam. Ketika malam tiba maka cahaya kekuningan yang dipancarkan oleh lampu tersebut akan memberikan rasa nyaman bagi para jamaah yang berada di dalamnya.

Sementara itu, sang perancang masjid juga tidak lupa untuk mendesain tempat wudhu yang nyaman bagi para jamaah. Layaknya tempat wudhu di Masjid Nabawi, para jamaah yang hendak membersihkan dirinya sebelum shalat bisa melakukannya dengan cara duduk. Pada ruangan ini dihiasi dengan langit-langit yang menghadirkan pola garis memanjang dilengkapi dengan lampu yang memanjang. Hampir dapat dipastikan kenyamanan akan bisa didapat para jamaah.

Jadi, tak salah kiranya jika Anda tengah melancong ke Kazakhstan untuk meluangkan waktu guna beribadah ke masjid ini. Di tempat ini, Anda akan bisa merasakan sebuah kearifan sekaligus kemegahan yang membungkus masjid ini.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement