REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peresmian masjid Khazret Sultan ini dilakukan langsung oleh Presiden Kazakhstan Mursultan Nazarbayev pada 6 Juli 2012. Hari peresmian masjid tersebut sekaligus juga bertepatan dengan ulang tahun yang ke-72 dari sang presiden.
Pembangunan masjid ini berlangsung selama dua tahun. Enam bulan sebelum masjid diresmikan, api sempat melalap bagian kubah yang telah menjulang tinggi. Kobaran api itu mengepulkan asap hingga menghiasi Kota Astana.
Masjid ini mampu menampung jamaah hingga 10 ribu orang. Sementara bagian utama masjid di bagian dalam, memiliki kapasitas untuk menampung hingga 5 ribu jamaah.
Nazabayev mengatakan, masjid megah ini hadir secara khusus untuk memberi simbol negaranya yang mengedepankan toleransi. Mengutip informasi di laman Wikipedia, umat Muslim menghuni sekitar 70 persen dari total populasi penduduk yang mencapai 16,6 juta orang. Sedangkan penganut Kristiani dilaporkan ada 26 persen.
''Perayaan ini adalah sebuah perayaan bagi seluruh warga Kazakhstan. Saya mengucapkan selamat kepada kalian atas pembukaan masjid terbesar di Kazakhstan. Kami ini adalah negara multinasional dan kami adalah sebuah bangsa yang toleran," kata sang presiden saat berpidato ketika meresmikan masjid ini.