REPUBLIKA.CO.ID, ABUJA -- Sejumlah siswi Nigeria yang diculik militan Boko Haram tahun lalu telah dicuci otaknya oleh kelompok militan tersebut. Para korban banyak yang melakukan pemukulan di publik bahkan pembunuhan.
Dilansir The Guardian, Senin (29/6), tawanan perempuan lain mengatakan mereka tinggal di kamp yang sama dengan 219 siswi Chibok. Mereka mengatakan para gadis Chibok itu menerapkan hukuman cambuk pada gadis-gadis yang tak mampu membaca Alquran.
Mereka bahkan, menurut saksi, menggorok tenggorokan orang-orang yang ditangkap. Saksi lain mengatakan melihat gadis-gadis Chibok membawa senjata.
Klaim tersebut belum diverifikasi secara independen. Tapi organisasi Amnesty Internasional mengatakan tim peneliti mereka juga menunjukkan beberapa gadis yang diculik dari Chibok oleh Boko Haram telah dilatih melakukan perlawanan.
"Penculikan dan membuat brutal perempuan dan gadis muda tampaknya jadi bagian dari modus operandi Boko Haram," kata Direktur Amnesty Internasional Netsanet Belay.
Militan menculik 276 anak perempuan dari sekolah menengah di Chibok Nigeria pada April 2014. Sekitar 57 anak melarikan diri sehingga tersisa 219 tawanan.
Penculikan gadis-gadis Chibok memicu kemarahan internasional dan protes global. Mereka mempertanyakan respon lamban dari pemerintah Nigeria.
Salah seorang saksi, Mariam (17 tahun), mengatakan kepada BBC bahwa dia bertemu dengan beberapa gadis Chibok saat disekap selama enam bulan di kamp Boko Haram. Meskipun mereka ditahan di rumah terpisah dari yang lain, ia mengatakan para gadis dicuci otaknya oleh militan.