REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Bapak dari dua orang kakak beradik Ruly dan Reni, yang menjadi penumpang Hercules C-130 naas asal Pekanbaru, mengatakan keberangkatan anaknya tidak membayar tiket sepeserpun. "Kedua anak saya didaftarkan abangnya Lettu Penerbang Andi Paulus Sihotang melalui temannya yang bekerja di Lanud Pekanbaru," kata Sahala Sihotang, bapak korban, di Pekanbaru, Rabu (1/7).
Menurut Sahala, sesuai prosedur untuk menggunakan layanan penerbangan Hercules milik Tentara Nasional Indonesia, keluarga yang memiliki saudara bertugas di TNI boleh menggunakan fasilitas Hercules. Dengan syarat yang mendaftarkan harus yang bersangkutan. "Harus ada rekomendasi dari keluarganya yang juga bertugas sebagai militer di situ maka akan bisa mendapatkan fasilitas terbang gratis," ujarnya.
Hal inilah yang sering dilakukan mereka, terang Sahala, terhadap keluarganya sejak anak mereka Andi bertugas di Penerbangan. "Jadi bukan kali ini saja kami naik Hercules, anak saya Ruly sudah dua kali, walau adiknya Reni baru kali ini. Saya dan istri juga sudah sering," paparnya.
Diakuinya selama ini mereka saat menggunakan Hercules nyaman-nyaman saja, tidak ada kendala, selain tidak perlu merogoh saku untuk membayar tiket. Karena cukup didaftarkan saja sebagai manivestasi oleh keluarga yang bertugas di Lanud maka kemanapun tujuan arah penerbangan bisa dilayani. "Tidak pakai tiket cukup didaftar sebagai manifes tidak bayar sedikitpun," katanya.
Berbicara kejadian kecelakaan ini, sang bapak yang terlihat tegar ini mengakui sang abang korban Andi mengatakan penyesalannya telah merekomendasikan adiknya menggunakan pesawat Hercules. Ia bahkan terpukul, karena gara-gara dia mereka harus kehilangan dua orang saudara sekaligus pada kecelakaan pesawat Hercules C-130 di Jalan Jamin Ginting Medan Selasa pukul 11.50 WIB. "Pak gara-gara saya kedua adik harus meninggal," ujar Sahala menirukan ucapan anaknya.
Kedua bersaudara Ruly Sihotang (24) dan Reni Sihotang (17) th, yang beralamat di Jalan Gabus, RT03 RW07 Labuh Baru Barat, Kecamatan Payung Sekaki, Pekanbaru, menumpang pesawat Hercules C-130 dari Bandara Sultan Syarif Kasim II dengan tujuan Pontianak untuk berlibur ke tempat abang kandungnya yang bertugas di Lanud Pontianak.