REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi X DPR RI Jefirston R Riwu Kore menuding Menpora Imam Nahrawi memang menginginkan Indonesia disanksi FIFA. Penilaian itu ia lontarkan karena Kemenpora tidak mau bertemu dengan PSSI yang dipimpin oleh La Nyalla yang sudah dijadwalkan Komisi X pada 23 Juni lalu.
Menyikapi ini Menpora malah mengundang mantan ketua umum PSSI Djohar Arifin untuk menyelesaikan kisruh dan membicarakan masa depan sepak bola nasional.
"Menpora itu ingin Indonesia tetap disanksi. Disuruh ketemu La Nyalla malah ketemu Djohar. Kenapa tidak Nurdin (Halid, ketua umum sebelum Djohar) sekalian saja," kata Jefirston kepada ROL, Rabu (1/7)
Politisi Partai Demokrat ini mengatakan pertemuan itu sudah diserukan Komisi X DPR RI sejak 5 Februari, 6 Maret dan terakhir 10 Juni 2015. Namun dari tiga kali dijadwalakan tidak satupun pernah dilaksanakan Menpora. Menpora malah menginterpretasikan lain maksud dari Komisi X pada penjadwalan terakhir.
Dalam permintaan Komisi X DPR RI yang terakhir, Jefirston mengakui tidak disebutkan PSSI La Nyalla atau Djohar yang harus diundang Kemenpora. Menurut Jefirston seharusnya level sekelas Kemenpora sudah paham dengan maksud siapa yang diminta Komisi X untuk bertemu.
"Tidak mungkin kami menyuruh ketum PSSI lama, sedangkan masalah menpora itu dengan PSSI nya La Nyalla," tegas Jefirston.