Rabu 01 Jul 2015 17:02 WIB

Pangdam Pastikan Semua Korban Hercules Meninggal

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Esthi Maharani
Personil TNI bersama Petugas PMI dan Basarnas melakukan evakuasi puing-puing pesawat Hercules C-130 yang jatuh di Jalan Jamin Ginting, Medan, Sumatera Utara, Rabu (1/7).
Foto: Antara/Irsan Mulyadi
Personil TNI bersama Petugas PMI dan Basarnas melakukan evakuasi puing-puing pesawat Hercules C-130 yang jatuh di Jalan Jamin Ginting, Medan, Sumatera Utara, Rabu (1/7).

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) I Bukit Barisan Sumatera Utara Mayjen Edy Rahmayadi memastikan semua korban kecelakaan pesawat Hercules C-130 meninggal dunia. Semua korban kini telah dievakuasi ke RS Adam Malik Medan untuk diidentifikasi dan dikembalikan ke keluarga masing-masing.

"Ini musibah mari kita doakan, semua (korban) sudah terselesaikan dievakuasi," kata dia di lokasi jatuhnya pesawat, Jalan Djamin Ginting, Medan, Sumatera Utara, Rabu (1/7).

Edy mengatakan, sudah ada 141 kantong mayat yang dibawa ke RS Adam Malik. Jumlah itu bukan merupakan korban jiwa. Sebab, kata dia, di setiap kantong jenazah ada bagian tubuh yang tidak sempurna. Sebagian besar jenazah korban Hercules telah teridentifikasi dan telah diserahkan ke keluarga.

Menurutnya, jumlah jenazah yang ditemukan diperkirakan lebih dari total manifes atau orang yang terdaftar dalam penerbangan yakni 12 kru dan 101 penumpang. Pertambahan itu diduga berasal dari tempat spa dan pemandian air panas, BS Okup, yang dihantam Hercules.

"Tapi kepastiannya nanti ditentukan di RS Adam Malik," ujar jenderal bintang dua ini.

Seperti diketahui, pesawat Hercules C-130 terbang dari Lanud Soewondo menuju Pangkal Pinang. Pesawat yang lepas landas sekitar pukul 11.48 WIB itu akhirnya menabrak bangunan dua menit kemudian, atau hanya beberapa mil dari Lanud Soewondo.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement