REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Pemotongan bangkai badan pesawat Hercules yang dilakukan TNI dibantu kepolisian di lokasi Jalan Letjen Jamin Ginting, Medan, Rabu (1/7) berlangsung tiga jam lebih. Dimulai dari sekitar pukul 12.00 WIB setelah sebelumnya dilakukan sterilisasi kembali di dalam bangkai pesawat dan sekitarnya, pemotongan baru selesai sekitar 14.30 WIB.
Awalnya, pemotongan dilakukan dengan cara memotong menggunakan mesin pemotong dengan bantuan listrik lalu dipukul.
Namun karena dinilai berlangsung lama, pemotongan dialihkan dengan menggunakan esvakator yang dikomandoi oleh petugas TNI.
Dua eskavator milik Zipur dan Pemkot Medan beraksi memotong dan 'mencincang' bangkai badan pesawat itu. Hasil potongan bangkai badan pesawat termasuk rangka mobil fortuner yang juga menjadi korban jatuhnya pesawat itu diangkut dengan lima truk.
Hingga pukul 17.00 WIB, eskavator juga terlihat masih mengangkat runtuhan bangunan Oukup BS1. Panglima Komando Daerah Militer I Bukit Barisan Mayjen TNI Edy Rahmayadi, mengatakan, bangkai pesawat itu dibawa ke Hanggar Lanud Soewondo. "Yah bangkai dibawa ke rumahnya (Lanud Soewondo)," katanya.
Setelah memantau pelaksanaan evakuasi pesawat Hercules yang bernomor lambung A-1310 di Jalan Letjen Djamin Ginting Medan itu, Pangdam meninjau proses identifikasi mayat korban Hercules itu di RS H Adam Malik. Pangdam menegaskan, proses evakuasi jenazah itu dipastikan selesai Rabu, 1 Juli.
Jumlah korban di RS H Adam Malik 143, dimana yang sudah teridentifikasi 62 orang. Dari 62 mayat korban Hercules yang sudah teridentifikasi, 39 di antaranya sudah dikeluarkan dari ruang mayat RS Haji Adam Malik dan dibawa ke berbagai lokasi seperti ke Hanggar Lanud Soewondo untuk selanjutnya diterbangkan ke daerah asal korban.