REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo mendorong kepolisian untuk menindaklanjuti hasil investigasinya terkait rekaman telepon dugaan pengaturan skor Timnas U-23. Pakar telematika ini memastikan, investigasinya yang menyatakan ada kejanggalan dalam rekaman tersebut bisa dipertanggungjawabkan.
Hal itu dapat dilihat dalam runutan setiap tahap Metoda cek data Call Data Record Information (CDRI) yang ia gunakan dalam menelisik keaslian topik pembicaraan dalam rekaman tersebut.
“Metode Cek Data CDRI ini paling lazim digunakan untuk melacak data-data teknis yang diperlukan,” ujar Roy menjawab pertanyaan Republika, Kamis (2/7) dini hari.
Dia pun menambahkan, metoda ini mampu menjabarkan setiap detail teknis yang berkenaan dengan pembuatan rekaman tersebut. Dalam CDRI itu, kata dia, terdapat data nomor pengirim, penerima, durasi, lokasi, dan petunjuk lainnya dengan jelas.
Untuk itu ia berpendapat, data dasar hasil investigasinya ini bisa dijadikan pondasi awal dalam proses lebih lanjut yang kelak dilakukan oleh kepolisian. “Bilamana ditambah dengan data sekunder pendukung, tentu akan sangat mendukung penyidikan yang dilakukan kepolisian nanti,” kata dia.
Sebelumnya, Roy mengungkapkan adanya kejanggalan dalam rekaman telepon yang berisi pembicaraan pengaturan skor dalam pertandingan Timnas U-23 melawan Vietnam U-23 pada ajang Sea Games 2015. Panggilan telepon yang ramai disebut melibatkan seseorang bernama BS itu dikatakan Roy berasal dari Gedung Kemenpora.
“CDRI ini ada di semua operator (telepon), dari data yang ditunjukan, kontak telepon berasal dari Lantai 3 Gedung Kemenpora,” ujar dia sebelumnya.