REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Suasana haru mengiringi prosesi pemakaman jenazah Kapten Penerbang Sandi Permana (31), pilot pesawat Hercules TNI AU yang jatuh di Medan, di TMP Giri Tunggal, Semarang, Kamis (2/7).
Seluruh prosesi pemakaman dengan tradisi militer ini disaksikan langsung oleh sang isteri tercinta, dr Fitriana Hapsari beserta kedua putrinya yang masih balita, Putri (3,5 tahun) serta Zahira (2 tahun). Meski berduka akibat kepergian sang suami, Nana, sapaan Fitriana Hapsari, yang mengenakan gaun muslim warna putih, tetap mengantar jenazah sang suami ke peristirahatan terakhirnya.
Pun saat peti jenazah sang suami secara perlahan diturunkan ke dalam liang lahat. Ia tetap menyaksikan sambil memangku putrinya, Zahira. Sementara putri sulungnya, Putri sesekali menghibur sambil mengelus kepala sang ibu.
Raut kesedihan juga menyeruak di wajah keluarga serta kerabat yang ikut mengantar jenazah prajurit TNI AU yang berprestasi tersebut. Seluruh prosesi pemakaman yang dipimpin Danlanud Adi Sumarmo, Kolonel Penerbang Haris Haryanto ini berlangsung khidmad.
Prosesi pemakaman ini juga dihadiri ratusan orang pelayat. Dalam sambutannya, Kolonel Penerbang Haris Haryanto mnyampaikan, Kapten Penrrbang Sandi Permana merupakan kusuma bangsa yang gugur saat menjalankan tugas negara.
Selama ini, almarhum Sandi Permana merupakan prajurit yang sangat berdedikasi dan telah mengabdi sebaik mungkin kepada nusa bangsa dan negara Indonesia. "Semoga kepergiannya meninggalkan kebanggan dan seluruh keluarga yang ditinggalkan dapat menerima dengan lapang dada dan ikhlas,” kata Haris.
Suasana haru kembali muncul saat Nana melaksanakan prosesi tabur bunga di pusara sang suami tercinta didampingi beberapa rekan dan keluarganya. Ia kembali tak kuasa menahan kesedihan dan air matanya.
Sebelumnya, jenazah Kapten Penerbang Sandi Permana juga sempat disemayamkan di rumah duka, di Jalan Tulus Harapan 13, Blok B13, Sendang Mulyo, Kedung Mundu Semarang.