REPUBLIKA.CO.ID,MEDAN -- Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri menambah ahli forensik untuk proses identifikasi korban kecelakaan pesawat Hercules C-130 di Medan, Selasa (30/6). Penambahan ini diharapkan bisa menyelesaikan lebih cepat dalam identifikasi jenazah.
"Hari ini ahli forensik kita tambah jadi 15. Ada 15 meja untuk identifikasi," kata Wakil Ketua DVI Polda Sumatera Utara Kombes Didiet di Rumah Sakit Adam Malik, Medan, Jumat (3/7).
Selain ahli forensik, kata Didiet, tim juga menambah ahli gigi atau odontologi forensik, ahli sidik jari. Tim DVI juga mendatangkan dua ahli DNA. Hal itu untuk mengantisipasi apabila jenazah tidak bisa diidentifikasi melalui sidik jari dan struktur gigi. Ketiganya merupakan identifikasi primer dan harus terbukti minimal salah satu.
Menurut Didiet, kondisi jenazah di hari keempat sudah sulit dikenali secara visual. Namun, kata dia, tim DVI masih bisa melakukan identifikasi primer dengan menggunakan sidik jari atau rekam gigi untuk jenazah yang kondisinya masih utuh meski mengalami pembusukan dan pembengkakan.
Sejauh ini, masih tersisa 49 kantong jenazah yang belum teridentifikasi. Sebelumnya, 96 jenazah berhasil diidentifikasi hingga hari ketiga. Semua jenazah diharapkan berhasil teridentifikasi di hari keempat ini.