Jumat 03 Jul 2015 17:05 WIB

Soal Reshuffle, JK: Tunggu Saja

Kabinet Kerja
Foto: AP
Kabinet Kerja

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan agar berbagai pihak menunggu saja terkait dengan isu akan adanya reshuffle atau perombakan kabinet guna memperbaiki kinerja pemerintahan.

"Tunggu saja, tunggu saja," kata Jusuf Kalla ketika ditanyakan wartawan soal reshuffle di Kantor Wakil Presiden, Jumat (3/7).

Wapres juga tidak mau mengomentari terkait siapa saja sosok yang seharusnya dirombak atau terlibat dalam perombakan kabinet tersebut.

Di tempat terpisah, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan menginginkan Presiden Joko Widodo untuk jangan melakukan reshuffle atau perombakan kabinetnya selama bulan Ramadhan, karena banyak hal lain yang perlu lebih diperhatikan.

"Saya sampaikan kepada Presiden, Pak sekarang menghadapi Ramadhan, tolong prioritaskan soal harga sembako. Juga jangan ada soal reshuffle," kata Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, setelah bertemu Presiden di Komplek Istana Kepresidenan, Jumat.

Menurut Ketua MPR, saat ini bukanlah waktu yang tepat mengingat para menteri sedang bekerja keras untuk rakyatnya.

Sementara itu, Kepala Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik Universitas Gadjah Mada (UGM) Tony Prasetiantono mengatakan perombakan menteri di bidang perekonomian dapat menjadi kunci untuk mengatasi permasalahan ekonomi dan melemahnya nilai rupiah.

"Kunci mengatasi (permasalahan ekonomi) adalah reshuffle dengan mencari orang yang tepat. Menko perekonomian dan menkeu harus orang yang bisa mempengaruhi persepsi pasar," ujar Tony, Kamis (2/7).

Ia mengatakan menteri bidang perekonomian di Kabinet Kerja kini dinilai pasar tidak kredibel karena menetapkan target yang terlalu optimistis pada awal masa kerja, tetapi kini saat terjadi pelemahan ekonomi tidak ada aksi konkrit yang dilakukan.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement