Senin 06 Jul 2015 13:11 WIB

Pansel KPK Diminta Fokus Penilaian Rekam Jejak Capim

Rep: C26/ Red: Djibril Muhammad
Ketua Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK (Pansel Capim KPK) Destry Damayanti (kiri) bersama Anggota Pansel KPK Yenti Ganarsih (kanan) di Kantor Kejaksaan Agung, Jakarta, Selasa (16/6).
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Ketua Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK (Pansel Capim KPK) Destry Damayanti (kiri) bersama Anggota Pansel KPK Yenti Ganarsih (kanan) di Kantor Kejaksaan Agung, Jakarta, Selasa (16/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti Indonesian Legal Roundtable (ILR) Erwin Natoesmal Oemar menghimbau kepada tim panitian seleksi (pansel) calon pimpinan (capim) KPK agar memfokuskan penilaian pada jejak rekam yang baik. Hal ini tentu menjadi poin penting yang harus dimiliki seorang pimpinan lembaga anti rasuah.

"Capim KPK harus memiliki rekam jejak yang baik. Pansel harus memfokuskan pada hal itu dalam pemilihan," kata Erwin kepada ROL, Ahad (5/7).

Menurutnya jejak rekam dapat membuktikan semangat anti korupsi yang dimiliki capim. Mereka harus berpengalaman dalam kegiatan-kegiatan anti korupsi. Serta bersih dari tindakan hukum lainnya.

Tentu ini, kata dia, bertujuan agar ke depannya tidak ada permasalahan yang tiba-tiba muncul seperti kasus sebelumnya. Selain itu jejak rekam anti korupsi yang baik sudah tidak lagi membuatnya kebingungan harus membawa KPK ke arah mana mantinya.

Ia menambahkan agar pansel lebih berhati-hati untuk meloloskan capim dalam seleksi berikutnya. Terutama capim yang berasal dari kalangan politisi dan lembaga penegak hukum lainnya seperti kepolisian dan kejaksaan. Namun kalangan pendatang baru dan para pencarai jabatan publik juga harus diwaspadai karena mereka dinilai tidak serius memiliki semangat antikorupsi.

Sabtu (4/7) kemarin, pansel mengumumkan 194 nama yang lolos seleksi administrasi capim KPK. Capim yang lolos masih didominasi kalangan advokat.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement