REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan ketua umum PSSI Djohar Arifin Husin, membantah tudingan petinggi PSSI terhadapnya. Djohar disebut-sebut berkantor di Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) setelah tak lagi menjabat sebagai ketua umum PSSI.
Djohar mengatakan ia lebih sering berada di Medan dibanding di Jakarta. "Saya sekarang sibuk di Medan mengurus kampus dan yayasan pendidikan yang ketuanya saya. Selama ini tertinggal karena saya sibuk di Jakarta, jadi tak benar saya berkantor di Kemenpora," kata Djohar melalui pesan singkat, Senin (6/7).
Sebelumnya Djohar disambut dan dipersilakan oleh Menpora Imam Nahrawi untuk berkantor di Kemenpora. Tawaran ini disampaikan setelah Djohar memenuhi undang Kemenpora pada 23 Juni lalu. Imam mengangap Djohar masih Ketua Umum PSSI, berpatokan pada Surat Keputusan (SK) terkait sanksi administratif pada PSSI.
Ini membuat Ketua Umum PSSI La Nyalla Mahmud Mattalitti geram. Dalam acara diskusi suporter dengan PSSI, Ahad (5/7), La Nyalla menyatakan Djohar berkantor di lantai sembilan Kemenpora. Ia juga menuding Djohar terkait dengan dana APBN.
"Kumpul sudah para mafia di gedung itu (Kemenpora). Dana APBN senilai Rp 400 juta itu Djohar yang tahu," kata La Nyalla dengan berapi-api.