REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi meminta semua pihak agar bersikap lebih berani melawan praktik mafia di dunia sepak bola. Ia juga menyerukan agar klub jangan pernah takut diintimidasi oleh pihak-pihak lain yang menginginkan praktik culas itu tetap langgeng.
Pernyataan Imam terkait dengan adanya intimidasi menjelang bergulirnya Piala Kemerdekaan yang digelar oleh tim transisi. Sebelumnya, PSSI telah memproteksi anggotanya dan menegaskan bahwa kompetisi harus di bawah kendali PSSI.
Imam mengingatkan agar klub yang akan turun di Piala Kemerdekaan 2015 tidak perlu risau dengan adanya intimidasi. "Siapa yang takut. Kok takutnya sama mereka (PSSI), kok gak takut pemerintah," ujarnya di Komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (6/7).
Imam curiga kepada pemain atau klub yang menolak ikut kompetisi yang kemungkinan ada kaitannya dengan skenario mafia sepak bola. "Kok 'ora gelem'/tidak mau (ikut turnamen). Berarti aku curiga ini ada apa. 'Saiki wayahe'/sekarang waktunya klub pemain ngomong 'saiki masak wedi'/sekarang masa takut. Jangan-jangan ini skenario mafia juga bikin sepak bola hancur," ucapnya.
Sebelumnya, beberapa klub yang akan turun di Piala Kemerdekaan 2015 melaporkan telah mendapatkan intimidasi. Namun, sebanyak 19 klub Divisi Utama sudah dipastikan akan turun pada turnamen yang akan dimulai 1 Agustus itu.
Menpora menegaskan, klub merupakan pemegang mandat sehingga pihaknya meminta klub tidak takut dan turun berperan serta dalam menyukseskan turnamen Piala Kemerdekaan 2015.
Sebanyak 19 klub dipastikan turun pada Piala Kemerdekaan 2015 yang terdiri dari Grup A PSMS Medan, PSPS Pekanbaru, Persires, Lampung FC, Persitara, dan Kalteng Putra. Sesuai dengan rencana, PSMS Medan akan menjadi tuan rumah untuk babak penyisihan.
Grup B meliputi Perserang, Cilegon United, Persika Karawang, PSIR Rembang, Persip Pekalongan dan Persidago Gorontalo. Untuk tuan rumah masih diperebutkan antara Perserang dan Cilegon United.
Sedangkan Grup C berisi klub-klub yang berasal dari Jawa Timur meliputi Persepam MU, Persebo Jaya Bondowoso, Madiun Putra, Persikap Pasuruan Jaya, Persatu Tuban dan Persinga Ngawi. Tuan rumah belum ditetapkan karena ada tiga klub yang mengajukan sebagai tuan rumah.