Selasa 07 Jul 2015 21:32 WIB

Ini Kelebihan UU JPSK Menurut Menkeu

Rep: Satria Kartika Yudha/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan sangat penting bagi Indonesia untuk segera memiliki Undang-Undang Jaring Pengaman Sistem Keuangan (UU JPSK). Sebab, UU JPSK akan mengatur dan melindungi setiap tindakan yang dilakukan dalam menghadapi krisis.

Sehingga, ujar Bambang, siapapun yang berkaitan dalam menangani masalah perekonomian dan keuangan Indonesia, tidak perlu takut lagi apabila harus mengambil keputusan yang berat.

"Sekalipun keputusan itu memiliki konsekuensi yang tidak mudah," kata Bambang di Gedung DPR RI, Selasa (7/7).

Dijelaskan Bambang, UU JPSK nantinya akan mengatur semua prosedur dalam menangani permasalahan keuangan. Ada yang namanya krisis manajemen protokol.

Protokol itulah yang nantinya akan digunakan untuk menentukan sistem keuangan Indonesia apakah dalam kategori krisis, waspada, atau aman.

"Kalau krisis nanti ditentukan seperti apa langkah penyelesaiannya. Dan kalau waspada seperti apa," ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement