REPUBLIKA.CO.ID, MIAMI -- Departemen Kehakiman Amerika Serikat (DOJ) menuduh Presiden CONCACAF yang ditangguhkan, Jeffrey Webb, menerima suap dari penawaran dengan perusahaan pemasaran olahraga Traffic Sports. CONCACAF dan Traffic mengakhiri hubungan perusahaan mereka pada Selasa (7/7).
Menurut lansiran dari Reuters, Kamis (9/7) Webb dan rekannya mantan kepala sepak bola kawasan Amerika Jack Warner sedang menghadapi tuduhan korupsi akibat sebuah dokumen di pengadilan. Dokumen ini menghubungkan Webb yang berjanji memerangi korupsi ketika ia mengambil alih CONCACAF pada tahun 2012.
Hal tersebut berkaitan dengan penawaran kontroversial yang melanda di wilayah tersebut selama Warner menjabat 21 tahun di CONCACAF. Ia juga bersumpah untuk mereformasi CONCACAF setelah skandal penyuapan untuk pemilihan yang juga melibatkan Warner dan presiden Konfederasi Sepak Bola Asia, Mohammed bin Hamman.
Di sisi lain, seorang pengacara Warner menolak untuk mengometari dokumen. Hal yang sama terjadi pada pengacara Webb yang tidak bisa ditemui. Webb saat ini sedang ditahan di Swiss setelah ditetapkan ikut andil dalam kasus korupsi ini oleh DOJ.
Saat ini belum jelas apakah ia berencana untuk menantang permintaan dari pihak berwenang AS terkait ekstradisi ke New York untuk diadili.
Tentang dokumen yang disebut-sebut, hal itu adalah sebuah aplikasi tahun 2005 di pengadilan Kepulauan Cayman untuk mengembalikan perusahaan bernama ‘J&D International’ sebagai daftar perusahaan yang terkait dengan nama Webb sebagai sutradara. Ia juga merupakan presiden dari asosiasi sepakbola kepulauan Cayman pada waktu itu.