REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Warga Kota Denpasar meminati prangko dengan foto sendiri yang kembali menjadi tren setelah sempat tidak dikenal masyarakat seiring dengan makin canggihnya teknologi elektronik dan media sosial.
Seorang warga Denpasar, Eflin Rotte, ditemui di Kantor Pos Denpasar, Kamis (9/7), mengaku dirinya tertarik membuat prangko dengan foto sendiri tersebut karena merupakan inovasi di tengah kecanggihan teknologi.
"Kalau sekarang sudah semakin canggih dengan email, SMS, dan media sosial. Tetapi dengan foto sendiri sebagai prangko dalam surat itu menjadi inovasi yang bagus dan memberi kesan kepada penerima," katanya.
Sementara itu, Kepala Kantor Pos Denpasar, Sulistijono, mengajak masyarakat untuk mengirimkan ucapan selamat hari raya melalui surat karena dinilai lebih bermakna. Pihaknya melakukan inovasi yang dulunya telah diluncurkan sejak 2001 namun tenggelam karena canggihnya teknologi.
"Kami ingin menggugah masyarakat dengan mengirimkan surat beserta prangko dengan foto sendiri yang dirasakan lebih bermakna dan lebih dalam dibandingkan disampaikan melalui pesan singkat atau media sosial," katanya.
Menurut dia, prangko dengan foto sendiri atau 'selfie' itu kini mengikuti tren yang berkembang di masyarakat.
Dia menjelaskan bahwa prangko dengan foto selfie yang masih dalam batas wajar tersebut telah diakui oleh Asosiasi Pos Dunia yang bermarkas di Swiss.
"Di Eropa bahkan belum ada. Ini baru berlaku di Indonesia, Thailand, dan Australia," ucapnya.
Meskipun demikian, belum semua kantor pos di Bali memiliki peralatan berupa mesin cetak foto prangko unik tersebut.
Saat ini fasilitas mesin cetak foto itu baru dimiliki Kantor Pos Denpasar yang berada di Jalan Niti Mandala Renon.
Sekali pembuatan foto dijual seharga Rp 28 ribu dengan mendapatkan delapan helai foto prangko masing-masing senilai Rp 2.500 yang bisa disesuaikan dengan latar belakang, seperti ucapan hari raya keagamaan.
Sulistijono menjelaskan bahwa pada periode Juni-Juli 2015 penggunaan prangko dengan foto sendiri terjual sekitar 800 helai dengan total penerimaan mencapai sekitar Rp 16 juta.