REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerhati dan aktivis lingkungan serta pihak swasta menyerukan masyarakat untuk menjaga kelestarian air dan lingkungan. Pesan tersebut disampaikan dalam sebuah diskusi jelang berbuka dengan tema 'Pelestarian air dan lingkungan sebagai tanggung jawab bersama' yang menghadirkan tokoh lingkungan Emil Salim.
Emil mengatakan semua lapisan masyarakat bisa berperan dalam melestarikan air dan lingkungan. Misalnya pemerintah mengatur kebijakan, masyarakat merawat, akademisi menyediakan teknologi manajemen lingkungan, media memotivasi gerakan pelestarian, sedangkan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) mengorganisir pemberdayaan masyarakat.
Lebih dari 70 persen permukaan bumi terdiri dari air. Air sering dianggap sebagai sumber daya alam yang melimpah dan tidak akan pernah habis. Padahal kebalikannya, air dapat habis karena hanya sekian persen dari total jumlah air di bumi yang dapat digunakan/dikonsumsi. Pengertian konsumsi disini tidak terbatas untuk diminum saja, namun juga termasuk untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Kita tidak bisa menyerahkan semua tanggung jawab ke satu pihak saja karena masalah air adalah masalah kita semua. Oleh karena itulah kita juga wajib turut serta dalam usaha pelestarian,” kata dia, Kamis (9/7).
Sustainable Development Director, PT. Tirta Investama (AQUA Grup) Karyanto Wibowo mengatakan AQUA Grup sebagai pihak yang juga memanfaatkan air, berkomitmen untuk menjaga kelestariannya. Berbagai upaya dilakukan dalam program-program sosial dan lingkungan di bawah AQUA Lestari, untuk melestarikan Daerah Aliran Sungai (DAS).
"Pelaksanaannya ini selalu melibatkan berbagai pihak seperti pemerintah, LSM, akademisi dan masyarakat. Dengan keterlibatan mereka, program-program pelestarian air dan lingkungan dapat cepat tercapai dan berkelanjutan,” kata Karyanto.