Ahad 12 Jul 2015 13:43 WIB

Industri Air Minum dalam Kemasan Masih Prospektif

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Satya Festiani
Pekerja melakukan bongkar muat air minum dalam kemasan di depot penyimpanan.
Foto: Republika/Agung Fatma Putra
Pekerja melakukan bongkar muat air minum dalam kemasan di depot penyimpanan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan, industri air minum dalam kemasan (AMDK) masih agresif dalam menyuntikkan modal di dalam negeri. Hal ini ditandai dengan adanya tambahan investasi dari PT. Oasis Waters Internasional pada tahun ini.

"Jumlah penduduk yang besar dan kebutuhan terhadap produk berkualitas menjadi magnet bagi industri ini untuk meningkatkan produksi dan investasi," ujar Saleh dalam keterangan tertulisnya, Ahad (12/7).

Saleh mengatakan, PT. Oasis Waters Internasional akan menambah investasi dengan total mencapai Rp 1,4 trilun. Rinciannya yakni, sepanjang periode 2011 - 2015 digelontorkan sebesar Rp 1,1 triliun. Sedangkan, pada 2016 perusahaan tersebut siap menggelontorkan lagi dana investasi sebesar Rp 300 miliar.

Rencananya, perusahaan AMDK tersebut akan membangun pabrik baru di Semarang, Jawa Tengah yang ditargetkan dapat beroperasi pada 2016 mendatang. Tak hanya itu, perusahaan tersebut juga menggunakan sebagian dana investasinya untuk memperkuat rantai distribusi ke konsumen.

"Pertumbuhan ekonomi global sementara ini memang masih lemah, namun penambahan investasi yang dilakukan oleh Oasis merupakan wujud optimisme pelaku industri," kata Saleh.

Sementara itu, Direktur PT. Oasis Waters Internasional Nathaniel Gunawan mengatakan, perusahaan ini tengah mengkaji untuk mengembangkan bisnis ke produk air minum kemasan selain air mineral. Ke depan, perusahaan ini ingin meningkatkan market share dari 13 persen menjadi 20 persen.

"Kami sedang mempelajari untuk membuat produk minuman baru dari teh atau kopi," ujar Nathaniel.

Nathaniel menjelaskan, ke depan Oasis ingin merambah jaringan dan pasar hingga ke pelosok daerah. Pasalnya, saat ini distribusi air mineral Oasis 80 persen masih terfokus di Pulau Jawa.

Tak hanya itu, Oasis juga ingin menjadi brand nasional dengan mengukuhkan pabrik di Palembang, Bali, Surabaya, dan Semarang. Ke lima pabrik tersebut nantinya dapat memproduksi berbagai varian air minum dengan total kapasitas 1,5 miliar liter per tahun. Dengan demikian sistem distribusi bisa diperkuat sampaai ke kabupaten dan kota-kota kecil di luar Pulau Jawa.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement