REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Harga komoditas cabai yang dijual di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, naik pada lima hari jelang Hari Raya Idul Fitri 1436 Hijriah.
"Menjelang Lebaran permintaan meningkat sehingga semua jenis sayur cenderung naik pada 'H-5' ini, tetapi peningkatan harganya tidak terlalu tinggi," ujar Asisten Manajer Pasar Induk Kramat Jati Sugiono di Jakarta, Ahad (13/7).
Berdasarkan data yang didapatkan dari pengelola pasar induk itu, pada "H-5" tercatat harga cabai merah keriting naik dari Rp 31.000 menjadi Rp 33.000 dan harga cabai merah besar melonjak menjadi Rp 30.000 per koligramnya, di mana sebelumnya hanya berkisar pada Rp 25.000.
Peningkatan harga pada cabai rawit merah juga terjadi, yang mana harga komoditas ini naik sebesar seribu rupiah menjadi Rp 33.000.
Namun, berbeda dengan tiga jenis cabai sebelumnya, data tersebut mencatat harga cabai rawit hijau terpantau stabil pada Rp 31.000.
Sugiono menilai kenaikan harga yang terjadi menjelang Hari Raya Idul Fitri 1436 Hijriah ini disebabkan karena stok cabai yang berkurang dari 79 ton manjadi 50 ton pada saat ini.
"Di sini ada masalah transportasi, menjelang Lebaran jalan kerap macet, sehingga pasokan terhambat," ucapnya.
Ia mengatakan pasokan cabai yang dijual di Pasar Induk yang berada pada kawasan Jakarta Timur tersebut berasal dari Madura dan Malang, terdapat juga cabai dari Bali dan Sulawesi yang dikirim menggunakan pesawat.
Lebih lanjut ia menambahkan biaya distribusi yang dikenakan untuk mengirim komoditas ke Pasar Induk Kramat Jati juga semakin tinggi, sehingga harganya naik.