Selasa 14 Jul 2015 00:59 WIB

Kemarau dan El Nino Picu Kebakaran Hutan

Rep: c14/ Red: Karta Raharja Ucu
Kebakaran hutan dan lahan di Desa Buruk Bakul, Bengkalis, Riau, Jumat (13/2).
Foto: Antara
Kebakaran hutan dan lahan di Desa Buruk Bakul, Bengkalis, Riau, Jumat (13/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian besar wilayah Indonesia bagian barat sudah memasuki musim kemarau. Khusus untuk tahun ini, musim kemarau pun diiringi fenomena El Nino, sehingga menyebabkan cuaca kering dan panas.

Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, musim kemarau dan El Nino turut menjadi faktor pemicu meningkatnya potensi kebakaran hutan, terutama yang berlangsung hingga hari ini (13/7) di Provinsi Riau.

Sehubungan dengan itu, lanjut Sutopo, pihaknya terus memantau aktivitas penanggulangan daerah titik-titik panas (hotspot) dan sebaran asap kebakaran hutan. Berikut ini, pantauan terkini yang dilansir BNPB, Senin (13/7), dan berlaku hingga 14 Juli 2015 pukul 07.00 WIB.

1. Angin secara umum berembus dari arah tenggara hingga barat daya dengan kecepatan 05-15 knots (09-29 km/jam)

2. Temperatur maksimal, yakni 31,5 derajat Celcius hingga 34,5 derajat Celcius

3. Temperatur minimal, yakni 22,5 derajat Celcius hingga 24,5 derajat Celcius.

4. Kelembaban maksimal, yakni 90-95 persen

5. Kelembaban minimal, yakni 48-53 persen

  

6. Secara umum, kondisi cuaca Provinsi Riau cerah berawan. Peluang hujan dengan intensitas ringan tidak merata pada malam dini hari (13/7), terjadi di wilayah Riau bagian selatan, tengah, timur dan pesisir timur.

7. Prakiraan tinggi gelombang laut di beberapa daerah berikut ini berlaku pada tanggal 13 Juli 2015 sejak pukul 07.00 WIB hingga pukul 19.00 WIB

Rohil = 0,75 – 1-25 meter

Dumai = 0,5 – 1,25 meter

Bengkalis = 0,5 – 1,25 meter

Inhil = 0,75 – 1,5 meter

Meranti = 0,75 – 1,5 meter

8. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari alat pemantau PM10, Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) Stamet Pekanbaru masih dalam kategori sedang.

9. Terkait persebaran titik api (hotspot), berikut pantauan terkini sejak hari ini (13/7) pukul 07.00 WIB. Di Pulau Sumatera, ada 21 hotspot. Rinciannya, 12 titik di Riau, tiga titik di Nangroe Aceh Darussalam, dua titik di Jambi, empat titik di Provinsi Sumatera Utara.

Khusus di Provinsi Riau sendiri, rinciannya yakni, sebanyak dua titik api ada di Kampar, satu titik di Dumai, satu titik di Kuansing, empat titik di Pelalawan, dan empat ttik di Inhu.

 

10.  Terkait jarak pandang (visibility) untuk hari ini (13/7) sejak pukul 07.00 WIB, di sejumlah kota tercatat sebagai berikut.

Di Pekanbaru, yakni 5 kilometer (status: smoke).

Di Dumai, 4 kilometer (haze).

Di Pelalawan, 5 kilometer (haze).

Di Rengat, 5 kilometer (haze).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement