REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Amerika Serikat (AS) pada Senin (13/7) mengutuk serangan Boko Haram yang mengerikan dan tanpa pandang bulu menargetkan warga sipil di Chad serta serangan baru-baru ini di tempat lainnya di Afrika oleh militan radikal itu.
Empat orang tewas dalam ledakan bunuh diri di kota yang sedang bergolak Maiduguri, sementara sedikitnya 11 orang tewas ketika dua wanita meledakkan diri di kota Fotokol perbatasan utara Kamerun, serangan yang sekali lagi menggarisbawahi ancaman regional oleh militan Islam tersebut.
Keduanya datang setelah seorang pembom bunuh diri laki-laki berpakaian sebagai seorang wanita dan mengenakan cadar penuh di wajah meledakkan dirinya di sebuah pasar yang ramai di ibu kota Chad, yaitu N'Djamena pada Sabtu (11/7) mengakibatkan 15 orang tewas.
"AS mengutuk keras Boko Haram yang melakukan serangan mengerikan dan tanpa pandang bulu bunuh diri di pusat pasar Grand Marche yang berada di ibu kota Chad serta serangan di Kamerun, Niger, dan Nigeria selama dua hari terakhir," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri AS John Kirby.
Ia mengatakan penargetan Boko Haram yang menyerang laki-laki, perempuan, dan anak-anak menyoroti bahwa kebrutalan dan kebiadaban kelompok itu tidak mengenal batas dan kami tetap berkomitmen untuk bekerja sama dengan Afrika untuk membasmi ancaman dari Boko Haram.
Pernyataan itu menambahkan bahwa para pejabat AS sudah menyediakan program keamanan dan bantuan kontra-terorisme serta akan meningkatkan dukungan ke negara-negara Afrika untuk berusaha memerangi kelompok tersebut.
"Kami berharap dapat memperluas dukungan ini baik secara bilateral melalui "Multinational Joint Task Force" dengan negara-negara seperti Chad dan Benin untuk mengkoordinasikan mereka dalam kampanye melawan Boko Haram," kata Kirby.