REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN -- Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero) Area Pekalongan, Jawa Tengah, mengkhawatirkan tradisi masyarakat menaikkan balon ke udara yang bisa mengganggu jaringan listrik.
Penanggung Jawa Humas PLN Area Pekalongan Eko Wahyu mengatakan bahwa selain mengganggu arus lalu lintas penerbangan, tradisi menaikkan balon udara rawan menimbulkan kebakaran dan gangguan jaringan kabel listrik.
"Jika balon udara itu tidak bisa terbang sempurna maka bisa jatuh menimpa jaringan listrik dan menimbulkan hubungan arus pendek, serta pemadaman listrik," katanya, Rabu (15/7).
Ia mengatakan meskipun hingga kini belum pernah ditemukan kejadian tersebut, warga diharap tidak menaikkan balon udara yang bisa berdampak terhadap kebakaran maupun gangguan lalu lintas penerbangan. "Kami berharap pada pemuka agama serta tokoh masyarakat bisa menyampaikan bahaya tersebut kepada khalayak umum. Dampak menaikkan balon ke udara lebih banyak negatifnya daripada positifnya," katanya.
Menurut dia, jaringan listrik yang melintasi wilayah Pekalongan, terdiri atas jaringan tegangan menengah, tinggi, dan ekstra tinggi. Jika yang terkena balon udara itu adalah jaringan tinggi maka secara otomatis akan terjadi 'black out' yang bisa memadamkan listrik antarwilayah.