REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Tim DVI Polda Jabar berhasil mengidentifikasi 11 jenazah yang menjadi korban kecelakaan bus Rukun Sayur di Tol Palikanci KM 202 Kabupaten Cirebon, Rabu (15/7). Selanjutnya, jenazah diserahkan kepada pihak keluarga masing-masing.
Adapun 11 korban itu, yakni Solikoh (22), warga RT 02/05 Desa Arumanis, Kecamatan Jaken, Kabupaten Pati, Yudi (32), warga RT 01/01 Desa Deles, Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang, Juhari (38), RT 02/03 Desa Dlimas, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Batang, Winoto (38), RT 01/02 Desa Wonoketingal, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Sopani (63), RT 02/01 Desa Srikaton, Kecamatan Jaken, Kabupaten Pati dan Heri (35), RT 01/01 Desa Deles, Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang.
Selain itu, Purnomo (40), RT 01/01 Desa/Kecamatan Sumber, Kabupaten Rembang, Slamet Wahidin (32), RT 01/01 Desa Deles, Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang, Ali Sadikin (20), RT 01/03 Desa/Kecamatan Sumber, Kabupaten Rembang, Juwari (34), RT 04/06 Desa Kuwu, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan dan Jhon (25), RT 02/05 Desa Arumanis, Kecaman Jaken, Kabupaten Pati.
"Kemarin kami menerima 11 jenazah korban kecelakaan KM 202 Tol Palikanci, dan semua jenazah berhasil diidentifikasi," kata Ketua Tim DVI Dokkes Polda Jabar, AKBP drg Nelson Situmorang, SpBM, dalam jumpa pers di RSUD Gunung Jati Kota Cirebon, Rabu (15/7).
Nelson mengakui, data artemortem dalam operasi tersebut sangat minim sekali. Menurutnya, semua jenazah teridentifikasi melalui data sekunder yang diketahui dari keluarga terdekat.
Nelson memastikan korban tewas dalam kecelakaan bus Rukun Sayur hanya 11 orang. Adapun terkait informasi yang menyatakan korban tewas 12 orang, dia menjelaskan, satu korban meninggal dalam waktu yang bersamaan dengan korban bus Rukun Sayur di RS Mitra Plumbon adalah akibat kecelakaan di Pantura Cirebon, bukan di tol.
Sementara itu, Direktur Utama RSUD Gunung Jati, drg Heru Purwanto mengungkapkan, seluruh jenazah korban kecelakaan di KM 202 Tol Palikanci diserahkan ke pihak keluarga pada hari ini. Jenazah pun bisa langsung dibawa pulang ke kampung halaman masing-masing. N lilis