REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Sebuah bom mobil yang diakui diledakkan oleh kelompok Negara Islam (IS), di Kota Khalis, Irak pada Selasa (16/7), telah menewaskan lima korban.
Ledakan, yang menurut pejabat tinggi di Khalis terjadi di luar rumah seorang dokter, itu juga menyebabkan 11 korban cedera.
Kelompok IS mengakui bahwa ledakan itu ditujukan kepada anggota Hashed al-Shaabi, suatu organisasi payung dari kelompok Syiah yang telah berperan penting dalam pertempuran melawan IS.
Khalis adalah kota yang terletak sekitar 60 km arah utara dari Baghdad di Provinsi Diyala, sebuah wilayah yang disebut pemerintah sudah bebas dari kelompok fanatik IS pada Januari lalu.
IS tidak lagi memiliki tempat di wilayah tersebut tetapi menggunakan taktik lama seperti memasang bom mobil, melakukan operasi bom bunuh diri atau melancarkan serangan-serangan dan kemudian langsung melarikan diri.