REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keluarga salah satu tahanan di Gedung Komisi Pemberantas Korupsi (KPK), Direktur PT Soegih Interjaya Willy Sebastian Liem, memarahi petugas KPK karena merasa tidak dilayani dengan baik.
"Minta tolong tidak diladenin, data kita dibilang tidak ada, saya kecewa sekali," kata salah satu keluarga, di dekat pintu masuk Gedung KPK, Jumat (17/7).
Kegaduhan sempat terjadi ketika salah satu keluarga Willy memarahi petugas penerima tamu itu. Keluarga Willy itu terus meronta dan memarahi petugas jaga KPK. Keluarga tersangka kasus suap tersebut merasa tidak diperlakukan sama dengan keluarga tersangka lainnya yang turut berkunjung ke KPK.
"Yang lain datang ditanggapi, tapi kita tidak, masak pengunjung suruh kerja, gaji saja dimakan, bagaimana sih," ujarnya.
Willy merupakan tersangka kasus suap kepada Direktur Pengolahan PT Pertamina Suroso Atmomartoyo, sebesar 190 ribu dolar Amerika Serikat, itu dikunjungi tiga orang keluarganya.
Willy ditangkap terkait korupsi transaksi pengadaan tetraethyllead (TEL). Suap tersebut ditujukan agar Suroso menyetujui produk Octel menjadi pemasok TEL melalui PT Soegih Interjaya (PT SI), untuk kebutuhan kilang-kilang milik PT Pertamina periode bulan Desember 2004 dan sepanjang 2005.