REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Suasana khidmat dan damai Idul Fitri 1436 hijriah di tanah air tercoreng oleh aksi kelompok warga di Tolikara, Papua. Diketahui, sekelompok massa dari Nasrani menyerang dan kemudian membakar masjid di Tolikara ketika umat Islam setempat melaksanakan shalat Idul Fitri, Jumat (17/7).
Terkait itu, Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak mengecam kejadian tersebut. Dahnil mengatakan, aksi massa ini sangat menciderai semangat toleransi antarumat beragama.
"Di hari yang suci, yakni Idul Fitri, ketika umat Islam berusaha memaknai fitrah manusia yang saling menghormati antarsesama manusia, sekelompok massa justru merusak kesucian hari fitri tersebut," ujar Dahnil Anzar Simanjuntak melalui rilis yang diterima Republika, Jumat (17/7).
Oleh karena itu, lanjut akademisi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa ini, pihaknya mendesak kepolisian untuk segera menindak tegas pelaku penyerangan.
Selain itu, PP Pemuda Muhammadiyah mengimbau umat Islam di Indonesia agar menahan diri dan tidak melakukan tindakan pembalasan. Ini agar suasana toleransi antarumat beragama tetap terjaga kondusif.
"Kita serahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian untuk menangkap dan menghukum pelaku penyerangan dan pembakaran masjid di Tolikara, Papua," kata dia.