REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Serangan bom mobil kembali terjadi di Irak. Kali ini menyasar sebuah pasar yang tengah dipadati pengunjung. Sekitar 80 warga dikabarkan meninggal dunia dalam peristiwa tersebut.
Dilansir dari BBC, serangan ini terjadi di daerah yang mayoritasnya dihuni oleh warga Syiah, Khan Bani Saad, di utara Baghdad. Diantara para korban tewas akibat ledakan ini, tercatat terdapat sejumlah anak-anak.
Ledakan ini terjadi tepat saat umat Muslim merayakan hari raya Idul Fitri. Kelompok militan ISIS pun mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Dalam pernyataannya, salah satu anggota mereka telah meletakkan tiga ton bahan ledak di tengah pasar yang dikunjungi banyak pembeli. Menurut kepolisian setempat, kerusakan yang diakibatkan dari ledakan ini sangat luar biasa.
"Sejumlah warga bahkan menggunakan kotak sayuran untuk mengumpulkan bagian tubuh anak-anak yang tercecer," kata Ahmed al-Tamimi, mayor polisi, dilansir dari BBC.
Otoritas provinsi Diyala pun menetapkan hari berkabung selama tiga hari serta membatalkan perayaan selama hari raya Idul Fitri. Seperti diketahui, kelompok militan ISIS berusaha memerangi pasukan pemerintah baik di utara maupun barat negara itu.
Kelompok itupun menguasai sejumlah wilayah di Diyala pada tahun lalu. Meskipun ISIS telah berhasil diusir dari wilayah itu, namun kelompok militan itupun masih sering melakukan serangan.