Ahad 19 Jul 2015 16:15 WIB
Penyerangan Masjid di Papua

Problematika Tolikara Apakah Permainan Elite Kekuasaan?

Rep: C26/ Red: Winda Destiana Putri
KAMMI
KAMMI

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tragedi kekerasan terhadap umat Muslim yang terjadi di Tolikara, Jumat (17/7) lalu dinilai tidak lepas dari permainan aktor intelektual dan elit kekuasaan di Jakarta dan Papua. Penilaian ini dikemukakan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI).

"Kami membaca masalah ini tidak lepas dari permainan aktor intelektual dan elit kekuasaan," kata Ketua Umum PP KAMMI, Andriyana lewat siaran pers yang diterima Republika, Ahad (19/7).

Ia menduga dalam insiden tersebut ada kepentingan permainan dari pihak-pihak di Jakarta dan Papua. Akibatnya justru membuat masyarakat Papua yang menjadi korbannya.

KAMMI juga mengkritik aparat keamanan yang bertugas menjaga kondisi Tolikara. Kejadian seperti ini dianggapnya tidak akan terjadi jika aparat setempat melakukan tindakan pencegahan jauh-jauh hari.

Pemerintah dinilainya harus bertanggung jawab atas kejadian yang menyebabkan terbakarnya kios yang juga rumah warga serta masjid sebagai tempat ibadah. Ia mengimbau agar pemerintah juga harus berperan mengembalikan kondisi keamanan di wilayah Tolikara.

KAMMI meminta kasus ini diusut secara tuntas dan menangkap aktor intelektual di balik peristiwa kerusuhan. Mengingat perkara tersebut termasuk dalam pelanggaran hukum. Kebebasan HAM di tanah Papua harus ditegakkan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement