Senin 20 Jul 2015 09:29 WIB

Libur Lebaran, Batik Jumputan Laris Manis

Red: Indira Rezkisari
Batik jumputan
Foto: dok rumah batik solo
Batik jumputan

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Omzet perajin batik jumput di Batikan, Kelurahan Tahunan, Kota Yogyakarta, mengalami peningkatan tajam menjelang hingga memasuki hari raya Idul Fitri 1436 Hijriah.

Seorang pengusaha batik jumputan di Batikan, Rani, di Yogyakarta, Senin (20/7), mengatakan mulai bulan Ramadhan hingga memasuki Lebaran omzet penjualan batiknya mencapai 400 persen. "Dari sehari biasanya terjual lima-10 potong, saat ini rata-rata minimal terjual 25 potong per hari," kata dia.

Kendati penjualan meningkat, kata dia, para perajin batik jumputan rata-rata masih menggunakan harga biasa. Batik jumputan, menurut dia, saat ini dijual mulai Rp 175.000 hingga Rp 250.000 per helai kain. Ia mengatakan pembuatan per lembar batik jumputan dengan ukuran dua meter tersebut membutuhkan waktu sehari hingga seminggu, tergantung tingkat kerumitan motif.

Untuk memenuhi target produksi, ia mengaku menambah jumlah tenaga kerja. Dari hari biasa membutuhkan sebanyak 14 tenaga kerja, mendekati Ramadhan hingga Idul Fitri bisa mencapai 18 tenaga kerja.

"Memang jika hanya mengandalkan tenaga kerja inti harian kami sering kewalahan sehingga ada tambahan tiga tenaga kerja baru yang kami rekrut dari masyarakat sekitar," katanya.

Menurut dia, peningkatan permintaan tersebut juga dipicu banyaknya pameran batik jumputan yang telah dilakukan di setiap acara di berbagai kota. Rata-rata pesanan bukan hanya kategori per orangan melainkan juga partai besar untuk pembuatan seragam.

"Saat ini batik jumputan di kelurahan Tahunan telah dikenal bukan hanya oleh peminat lokal dari Yogyakarta namun juga kota lainnya seperti Jakarta, bahkan Bali," katanya.

Dari tokoh ramai dibicarakan ini, siapa kamu jagokan sebagai calon gubernur DKI Jakarta 2024

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement