Senin 20 Jul 2015 12:03 WIB

Pemerintah Mulai Rintis Megaproyek Jembatan Holtekamp di Jayapura

Rep: Sonia Fitri/ Red: Hazliansyah
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera), Basuki Hadimuljono (tengah) mengikuti rapat kerja denga Komisi V DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (21/1). Raker membahas hasil pemeriksaan semester (Hapsem) Badan Pemeriksa Keuangan (
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera), Basuki Hadimuljono (tengah) mengikuti rapat kerja denga Komisi V DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (21/1). Raker membahas hasil pemeriksaan semester (Hapsem) Badan Pemeriksa Keuangan (

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah berkomitmen mengejar ketertinggalan Papua di bidang pembangunan infrastruktur. Hal tersebut dimulai dengan adanya alokasi anggaran 2015 sebesar Rp 7,7 Triliun untuk Papua dan Papua Barat. Pembangunan megaproyek Jembatan Holtekamp di Jayapura pun akan menjadi prioritas untuk rampung di 2019.

"Kita sudah mulai dengan groundbreaking Jembatan Holtekamp sepanjang 733 meter di pertengahan 2015 lalu, dengan perkiraan biaya pembangunan hingga Rp 1,5 Triliun," kata Sekretaris Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) Taufik Widjoyono kepada Republika belum lama ini.

Diterangkannya, Jembatan Holtekamp diproyeksikan menjadi jembatan terpanjang di Papua sekaligus menjadi landmark Indonesia di kawasan Timur dan Pasifik. Di sisi lain, jembatan tersebut akan terhubung dengan ruas jalan Jayapura-Sentani dan ring road Jayapura serta sebagai perekat antara Indonesia dengan Papua New Guinea.

Data teknis kementerian menyebut, Holtekamp dapat rampung dalam 1-2 tahun anggaran. Saat ini, pembangunan jembatan masih dalam tahap review design. Telah disepakati bahwa bangunan meliputi jalan akses sepanjang 1.322 meter dan jembatan utama dengan panjang bentang 400 meter.

"Akan ditambah lagi dengan jembatan pendekat 342,2 meter," katanya. Total dana yang dibutuhkan sekitar Rp 821 miliar.

Sebelumnya, Menteri PU-Pera Basuki Hadimuljono menetapkan target pembangunan Papua hingga 2019. Selain merampungkan pembangunan holtekamp, ditargetkan pula seluruh jalan yang masuk jalan Trans Papua sepanjang 4.325 km akan tersambung.

Menurutnya, sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019, pemerintah merancang Papua Barat sebagai pusat pengembangan kawasan industri petrokimia, pengembangan kawasan pertanian, kawasan peternakan sapi, wisata bahari terpadu dan pengembangan pusat-pusat kegiatan ekonomi kecil dan menengah di kabupaten-kabupaten Papua Barat.

Karenanya, dalam lima tahun ke depan pemerintah ingin mempercepat aksessibilitas antarkota dan meningkatkan kapasitas dan kualitas jaringan jalan Lintas Papua Barat.

Jalan tersebut meliputi ruas jalan Manokwari-Bintuni, peningkatan jalan Pegunungan Arfak, jaringan jalan di Kawasan Industri Teluk Bintuni, maupun konektivitas di kawasan industri Arar Sorong, kawasan peternakan (Salawati, Bomberai, Kebar) dan lumbung pangan Sorong Selatan yang terhubungkan dengan Kota Sorong dan Manokwari.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement