REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Forum Zakat (FoZ) Nur Efendi mengutuk keras tragedi kemanusiaan dan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang menimpa Muslim Tolikara, Papua, Jumat (17/7) pekan lalu.
"Yang terjadi di Tolikara adalah aksi terorisme sesungguhnya, membakar masjid dan menteror," ujarnya kepada perwakilan Humas Baitul Mal Hidayatullah (BMH) Pusat di Jakarta, Selasa (21/7) siang.
Oleh karena itu, Nur Efendi yang juga CEO Rumah Zakat berharap agar pemerintah bisa bertindak tegas, adil dan jelas terhadap pelaku atau aktor intelektual dari kasus memalukan dan memilukan tersebut. "Sudah selayaknya pelaku diadili dengan seadil-adilnya," tegas Nur Efendi dalam siaran pers BMH yang diterima Republika, Selasa (21/7).
Nur Efendi menambahkan, Indonesia ini adalah negara kesatuan, negara penuh keragaman. “Maka selayaknya kita harus saling menghormati dan menghargai, menjadikan keragaman ini menjadi rahmatan lil'alamin," imbuhnya.
Terkait Tolikara, Nur Efendi mengharap semua pihak bisa sinergis dan mempercayakan amanah penyaluran kepada Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) Baitul Maal Hidayatullah (BMH).
"BMH adalah salah satu Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) yang sudah berada di Tolikara. Program bangun masjid kembali bersama BMH dan lembaga amil zakat lainnya sangat membantu Muslim Tolikara," ujarnya.
Bahkan, lebih jauh, Nur Efendi berharap semua Laznas bisa memberikan bantuan lebih untuk Muslim Tolikara. "Saya berharap tidak hanya bangun masjid, tapi bisa memberikan keberdayaan Muslim Tolikara," papar Nur Efendi.