REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PP dan PA) Yohana Yembise meminta masyarakat tidak terpancing provokasi. Hal tersebut ia utarakan terkait insiden penyerangan umat Muslim saat melakukan shalat Idul Fitri 1436 H di Tolikara, Papua.
“Saya mengimbau seluruh masyarakat agar tidak mudah terpancing provokasi mengenai insiden di Tolikara itu,” kata Yohana dalam pernyataan tertulisnya yang diterima ROL, Rabu (22/7).
Selain itu, ia juga meminta masyarakat untuk lebih tenang dalam menyikapi insiden di Tolikara tersebut. Ketenangan tersebut diharapkannya agar tidak memunculkan konflik berkepanjangan karena terpicu banyaknya infirmasi.
Yohana juga mengaku sangat berduka karena adanya korban setelah adanya kekerasan insiden di Tolikara. “Saya menyampaikan rasa duka yang mendalam terhadap seluruh korban, baik dari umat Islam maupun masyarakat Tolikara,” ungkap Yohana.
Diketahui, insiden Tolikara berawal dari penyerangan terhadap umat muslim yang sedang melakukan ibadah shalat Id di kawasan Koramil. Saat kegiatan ibadah tersebut berlangsung, tiba-tiba saja ada yang meneriaki dan melakukan pelemparan batu kepada umat muslim yang sedang melaksanakan ibadahnya.
Tak hanya itu, akibat insiden tersebut juga ada aksi pembakaran kios yang lokasinya tak jauh dari Masjid dekat Koramil Tolikara. Akibat aksi tersebut, masjid Baitul Muttaqin dekat kios juga ikut terbakar karena api merambat ke tempat ibadah tersebut juga.