REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Delapan wanita diduga berhasil diamankan Satuan Sabhara dan Satreskrim Polres Serang saat operasi cipta kondisi di sejumlah lokasi rawan bisnis esek-esek di Kota Serang, Selasa (28/7), dini hari.
Operasi yang dipimpin langsung Kasat Sabhara, AKP Tedy Kurniawan menyisir sejumlah lokasi, seperti jala Ahmad Yani Serang hingga disekitar Alun-alun Kota Serang.
“Kedelapan wanita malam ini tidak ada satupun warga dari Kota Serang. Bahkan satu wanita berwajah oriental mengaku berasal dari Kalimantan dan sudah 1 tahun menetap di Kota Serang,” kata anggota Satreskrim, Iptu Atip Ruhyaman.
Selain dari Kalimantan, wanita yang diduga PSK ini juga berasal dari sejumlah daerah di Jawa Barat. Ada yang dari Sumedang, Indramayu yang berusia antara 25 hingga 35 tahunan.
Meski belum menemukan bukti jika mereka melakukan bisnis prostitusi, namun Atip sudah mendata kedelapan wanita malam ini agar tidak lagi berkeliaran malam hari di Kota Serang. “Sudah kita foto dan catat semua identitasnya. Kita berikan kesempatan untuk perbaiki diri. Jika nanti kemudian masih beroperasi kita akan tindak tegas dengan menyerahkan ke Dinas Sosial untuk direhabilitasi,” tegas Atip.
Salah satu wanita, Riril yang wanita berwajah oriental menolak jika dirinya sedang menjajakan diri. Wanita berpostur agak gemuk ini mengaku bersama Desi (wanita asal Indramayu) sedang main-main sambil menunggu pesanan mie rebus saat petugas datang disekitar tugu Alun-alun.
“Saya bukan wanita penghibur. Pas saya duduk menunggu pesanan, eh polisi datang. Saya langsung disuruh masuk mobil dan dibawa ke sini,” kata Riril.